Sunday, June 19, 2011

Every time you get angry, you poison your own system....



Marah adalah salah bentuk  rasa tidak puas atau tidak puas hati manusia terhadap apa yang ada disekitarnya. Marah pertanda kita memiliki persaan. Semua orang pasti pernah marah tak terkecuali Nabi Muhammad SAW. Namun dalam soal marah pada isteri, tak ada contoh Nabi yang dapat di tiru,sebabnyaNabi Muhammad SAW. sama sekali tidak pernah marah pada isterinya.
"Tak ada cerita Nabi Muhammad marah dalam urusan rumah tangganya. Rasul tidak pernah marah jika menyangkut pribadinya. Beliau marah jika menyangkut agama atau akhlak dan tentang kesabaran
Namun kita harus hati-hati kerana amarah itu adalah semacam api. Api bisa membakar apa saja yang tersentuh. Strategi untuk melawan api ini diberikan Nabi kepada umatnya, yang berkhasiat sama untuk mendinginkan pertengkaran akibat perbezaan pendapat antara suami isteri.
Berikut tips cara menghilangkan rasa marah menurut hadis
1. Bacalah ta`awudz (Audzubillahi minasy syaithani rrajiim). Bacaan ini yang dianjurkan Muhammad ketika dua orang di sisi Nabi saling mencela.Kata Nabi, "Sesungguhnya aku akan ajarkan suatu kalimat yang kalau diucapkan akan hilang apa yang ada padanya. Yaitu sekiranya dia mengucapkan,: Audzubillahi minasy Syaithanirrajiim."
2. Jika ucapan ta`awudz belum juga menghilangkan marah, tetapkan kedudukan tubuh kita menjadi lebih rendah dari sebelumnya. Misalnya, jika amarah datang sementara kita sedang berdiri, maka duduklah. Atau jika sedang duduk, rebahkanlah tubuh. 
   

3. Diam atau tidak berbicara. Cara ini sangat berkesan untuk mengawal amarah. Berbicara saat sedang marah sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Apalagi jika diucapkan oleh seorang suami, bisa merupakan suatu keputusan mutlak. Ucapan "saya talak kamu" merupakan sebuah kalimat yang sah, diucapkan dalam penuh emosi. Sementara bagi isteri, ucapan dalam kemarahan memang tidak memberikan kesan sebesar itu, tetapi tetap menimbulkan dosa. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad disebutkan, "Apabila di antara kalian marah, diamlah". Kalimat ini diucapkan Nabi Muhammad hingga tiga kali.
4. Berwuduk. Kerana marah adalah api, yang boleh melawannya hanya air. "Sesungguhnya marah itu dari syaitan dan syaitan itu diciptakan dari api, dan api itu diredam dengan air maka apabila di antara kamu marah, berwuduklah" (H.R. Ahmad).
5. Ingin lebih tenang lagi? Lakukan dengan solat Syukrul Wudhuk sebanyak dua rakaat. Solat ini bisa dilakukan bila2 saja, kecuali pada saat yang diharamkan, yaitu semasa Isya dan Magrib atau semasa Subuh dan Duha ( saat terbenam dan terbit matahari).
6. Selain empat hal tersebut, seorang suami bisa melakukan cooling down dengan mendiamkan istrinya atau keluar dari bilik buat  sementara. Tentang waktunya tidak ditentukan. Hal ini terutama untuk isteri yang melakukan nusyus atau derhaka pada suami. Suami juga boleh memukul jika  isteri tetap derhaka, namun dengan cara memukul yang betul, yaitu tidak di wajah dan tidak menyebabkan cacat. Bererti adalah pukulan yang amat perlahan yang merupakan sekadar peringatan.
7. Kunci menghindari perbezaan pendapat menjadi sebuah pertengkaran hebat adalah dengan selalu menyebarkan cinta kasih dan saling menolong antara suami isteri. Semasa kemarahan datang ingatlah jasa pasangan kita dan lupakan kesalahannya. Jangan sesekali mengingat jasa kita, tetapi ingatlah bahwa kita juga pernah berbuat kesalahan.....






                                     (For every minute you are angry you lose sixty seconds of happiness)

    


 Permulaan bagi perasaan marah itu adalah hilang pertimbangan, manakala penghabisannya pula adalah perasaan menyesal
                                           


                                          CIOASSU..SALAM=)

No comments:

Post a Comment